Blogger templates

Selasa, 31 Juli 2012

Resep Sehat Ala Rasul

 http://www.ekodokcell.com/wp-content/uploads/2012/04/pola-hidup-sehat.jpeg

Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Ilbnu Majjah, dan Ahmad dari Abu Hurairah ra. dinyatakan
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.”
Kondisi demikian itu telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. yang hidup selama 66 tahun, Beliau hanya menderita sakit sebanyak 2 atau 3 kali saja. Sakit Beliau adalah ketika pertama kali menerima wahyu Allah swt. dan yang kedua adalah saat mendekati wafat.
Sementara yang mempunyai pendapat 3 kali adalah ditambah ketika Beliau disantet sehingga turun Surat al-Mu’ awwidzatain (an-Naas dan al- Falaq)
Bisa kita bayangkan betapa prima kesehatan tubuh Rasulullah saw. jika melihat betapa berat perjuangan Beliau dalam membawa syariat Islam. Kondisi lingkungan yang sangat keras dan tidak bersahabat, apalagi jika kita kaitkan dengan posisi Beliau sebagai umat terutama sebagai panglima perang dalam setiap pertempuran menghadapi pasukan kafir Qurays yang benar-benar ganas.
Sebagai umat Beliau, sudah selayaknya kita berusaha mengikuti dan meneladani Rasulullah saw dalam usaha menjaga kesehatan tubuhnya. Sebab dengan menjaga kesehatan tubuh berarti juga merupakan ucapan rasa syukur terhadap Allah SWT. Sebagai umat Beliau, sudah selayaknya kita berusaha mengikuti dan meneladani Rasulullah saw. dalam usaha menjaga kesehatan tubuhnya. Sebab dengan menjaga kesehatan tubuh berarti juga merupakan ucapan rasa syukur terhadap Allah swt.
Bahkan dalam suatu pengakuan jujur dari seorang penulis non-Islam, yaitu Michael H. Hart dalam bukunya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berjudul Seratus Tokoh yang paling Berpengaruh dalam Sejarah menyatakan Muhammad adalah satu-satunya manusia yang sukses luar biasa diukur dari sisi keagamaan dan keduniaan.
Muhammad saw. adalah sosok pemimpin yang di masa mudanya pedagang sukses terpercaya. Kehidupannya sehari¬hari penuh kemiskinan. Beliau adalah sosok yang dermawan, penyantun anak-anak yatim dan kaum janda, pembebas para budak serta penolong terhadap siapa saja, sehingga tidak terpikir untuk hidup bermewah penuh harta.
Sejak Muhammad saw. diangkat menjadi Rasul, kesih bukannya tiada terkira, siang malam, secara fisik dan rohaninya. Namun dalam kesibukannya mengatur- dan membimbing umat itu, kesehatannya selalu tampak prima, sehat walafiat. Bibir yang selalu menebar senyum kedamaian, tidak pernah sakit hingga akhir hayatnya, bahkan hanya berupa pusing dan sekali demam yang mengantarkan dirinya menghadap Illahi Rabbi. Apa rahasia sehat Rasul?
Dalam kaitan dengan menjaga kesehatan ini, Rasulullah saw. memberikan beberapa hal yang mesti dilakukan, yaitu:
Selalu bangun sebelum Subuh
Rasulullah saw. menganjurkan kepada umatnya untuk bangun sebelum Subuh tiada lain adalah mengandung banyak hikmah yang amat besar, di antaranya:
a. Berusaha meraih ampunan dan pahala dari Allah swt. yang besar. Dalam hal ini berusaha menggapai ibadah shalat sunah (shalat tahadjud) yang merupakan salah satu ibadah shalat yang sangat penting setelah shalat fardhu.
b.Udara saat sebelum Subuh merupakan udara yang bagus bagi tubuh. Saat dimana udara masih bersih, jauh dari polusi akibat pencemaran dari segala aktivitas manusia.
Terhindar dari kotoran udara yang timbul dari polusi akibat pembakaran asap pabrik, asap kendaraan bermotor atau polusi udara lainnya.
c. Menambah kekuatan pikiran dan menyehatkan pikiran dan perasaan. Dengan kondisi yang masih segar, udara pagi yang segar pula, kita mendapatkan ketenangan dan penuh pertimbangan terhadap apa yang akan kita lakukan pada waktu berikutnya.
Aktif menjaga kebersihan
Sebagai penyampai wahyu Allah swt. yaitu al-Qur-’an, Rasulullah saw. menyampaikan dan melaksanakan apa yang terkandung di dalamnya yaitu pada Surat al-Ba-qarah ayat 222 yaitu:
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”(QS. al Baqarah: 222)
Kesucian dalam ajaran Islam adalah sesuatu yang fundamental dalam setiap pelaksanaan ibadah kepadaAllah.Tanpa didasari oleh kesucian baik lahir dan batin maka semua amalan yang dilaksanakan tentunya akan ditolak oleh Allah swt. dan tiada artinya. Untuk mencapai kesucian sebuah unsur, kebersihan adalah salah satu hal yang mendukung per tama kali. Begitu juga dalam hal menggapai kesucian jasmani dan rohani maka kebersihan jasmani dan rohani sangat menentukan.
Rasulullah saw mencontohkan dalam tindakan yang sederhana hingga yang paling serius. Mulai dari memotong kuku, memotong rambut, menggosok gigi, hingga membayarkan zakat untuk membersihkan harta dan jiwa. Setiap Jumat Rasulullah memperhatikan kebersihan rambut, memakai pakaian yang paling bersih, suci, dan terbaik, dengan harapan mendapatkan ibadah yang sempurna. Semua itu tujuannya tiada lain adalah sebagaimana QS. asy-Syams ayat 9-10: ,
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”(QS.asy-Syams: 9-10)
Pola makan yang sehat dan seimbang
Dalam kesehatan, makanan yang bergizi, seimbang, dan bersih sangat berguna bagi tubuh. Yang penting lagi adalah halal, tidak berlebihan. Sebagaimana yang tercantum dalam al-Qur’an Surat al- Baqarah ayat 168 tentang kehalalannya dan QS. al-A’raf ayat 31 tentang makanan yang se-imbang dan tidak berlebihan.
Sebagaimana yang tersebut dalam al-Baqarah ayat 168 yang menyatakan:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti lang¬kah-langkah syaitan; “(QS. al-Baqarah: 168)
Juga dalam QS. al-A’raf ayat 31 sebagai berikut:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”(QS. al-A’raf: 31)
Sementara dalam hal minuman telah bersabda Rasulullah saw dalam hadis dari Abu Ibnu Abbas ra. yang menyatakan: Janganlah kalian minum seperti minumnya hewan. Tetapi minumlah kalian dengan dua atau tiga kali, dan jika kalian minum sebutlah (nama Allah) kemudian pujilah Dia (Hamdalah) ketika kalian mengangkatnya (selesai). (HR. Tirmidzi)
Pada hakikatnya selain membuat tubuh sehat cara yang dilakukan Rasulullah saw. ternyata juga bermanfaat untuk mengontrol nafsu makan. Sebab nafsu makan yang berlebihan dapat memperburuk kesehatan badan dan kesehatan finansial. Rasul hanya mau makan bila telah merasa lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
Banyak puasa
Tidak jauh pula dengan usaha menjaga kesehatan badan, maka pengaturan makanan konsumsi yang masuk ke dalam perut mesti diatur pula. Alat-alat pencernaan diberi kesempatan untuk beristirahat, diberi beban untuk mengolah makanan dalam jumlah yang sedikit sehingga
tidak memerlukan pekerjaan yang memberatkan. Hasilnya alat pencernaan tidak mudah sakit.
Rasulullah saw. memberikan himbauan lewat sabdanya: “Suumu tashihu” artinya “berpuasalah engkau akan sehat”. (HR. Ibnu Suni dan Abu Nu’ ain dari Abu Hurairah dalam Kitan at-Thib)
Tidak cepat emosional
Rasul tidak mempunyai sifat emosional yang memunculkan kebiasaan cepat marah atau benci, hasad atau sifat jelek lainnya. Hal ini dapat kita ketahui melalui hadis yang menceritakan tentang perlakuan orang Qurays yang selalu melempari dengan kotoran hewan atau batu hingga terluka. Beliau tidak membalasnya, melainkan mendoakan agar cepat sadar dari kekeliruannya.
Bahkan seorang penyair filsuf Jerman, Goethe, menyatakan: Maka adalah kewajiban manusia mengakui kebaikan mereka (Islam) ini, mengakui buah pekerjaan mereka, bakti yang paling baik dalam hal ini dapat dilihat dari pribadi Muhammad yang mempunyai hati dan keyakinan,
jiwa yang tenang dan tenteram, semangat hidup yang kuat, jiwa yang sadar menghadapi sekalian percobaan, tahan menghadapi penyakit moral yang akan lenyap jika terus¬menerus diberantas, serta senantiasa melakukan shalat dan doa yang naik ke langit (zikir).”
Tidak mudah putus asa dan cemas
Rasulullah saw. adalah sosok yang jarang sekali menampakkan kecemasan atau pun sifat marah, selalu bermuka manis dan optimis, jauh dari sifat berputus asa dalam mengarungi hidup. Rasul selalu berpandangan realistis, selalu optimis dalam menghadapi setiap problem yang ada, dan menampakkan sikap yang konstruktif. Dengan sikap positif inilah kiranya menunjukkan sikap yang optimis dan berpengaruh positif bagi kesehatan.
Seorang muslim dengan tindakan pendekatan ter-hadap Rabb-nya ( shalat, zikir, dll) akan memperoleh ketenangan yang mendalam tanpa meracuni jiwa dengan ber¬bagai macam obat-obatan penenang. Apalagi sejenis obat terlarang seperti ganja, heroin atau yang sejenisnya. Dr. Carrel menyatakan “Dengan itu tersingkaplah di hadapan kita alam baru.” Sementara Dr. GeorgeW Crik, menyebutkan bahwa perasaan cemas itu bukan saja bersarang dalam jiwa, tetapi juga dijantung dan otak sehingga berpengaruh kepada seluruh badan. Karenanya Rasul Muhammad saw. menyarankan umatnya untuk selalu menguasai diri, jangan cemas dan berputus asa dalam hidup.
Sebagai dasar kita bisa melihat beberapa ayat dalam al-Qur’anul Karim sebagai berikut:
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan se-sungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. al- Bagarah: 45)

Referensi : Zikir Obat Hati oleh Muhammad Akrom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar